campuran-gomars
susukambinghigoatgaox: March 2012

Blogroll

Edukasi

Kata Kata

Teknologi

Kesehatan & Kecantikan

Kuliner

Tuesday, March 20, 2012

Payudara Wanita Tak Bereaksi Ketika Disentuh, Normalkah ?

Puting Payudara Wanita termasuk salah satu area paling sensitif dari tubuh manusia, termasuk pria. Namun sebagian wanita tidak merasakan sensasi apa pun ketika puting payudaranya disentuh atau tidak selalu merasakannya. Wanita lain bahkan melonjak mundur karena merasa tidak nyaman saat disentuh dan harus berpura-pura menikmatinya. Apakah hal ini menunjukkan suatu ketidaknormalan? Bagaimana pula mengatasinya?

Menurut Dr Hilda Hutcherson, profesor klinis di bidang obstetri dan ginekologi untuk Diversity and Minority Affairs di College of Physicians and Surgeons, Columbia University, New York City, hal ini ternyata bukan sesuatu yang langka. Banyak wanita yang tidak merasakan kenikmatan ketika puting mereka distimulasi.

"Setiap perempuan itu berbeda, dan bagi beberapa di antaranya, puting payudara bukanlah bagian yang sensitif dari anatomi tubuh mereka. Untungnya, seluruh tubuh kita adalah suatu zona erotis yang besar. Tugas Andalah menemukan area yang paling sensitif di tubuh Anda," ujar Hutcherson.

Penulis buku Pleasure: A Woman's Guide to Getting the Sex You Want, Need and Deserve ini juga mengatakan, ketika jemari kaki Anda melengkung sewaktu dibelai, dicubit, atau dipijat, itu tanda bahwa di situlah area sensitif Anda.

Kemungkinan lain dilontarkan oleh Veronica, seorang ghost writer yang berbasis di New York City. Beberapa pria dan wanita memiliki puting yang terlalu sensitif karena konsentrasi pada ujung saraf. Ketika perempuan mendapatkan terlalu banyak sensasi pada area tersebut, hal ini justru akan membuatnya tak mampu menikmati sentuhan tersebut.

Menurutnya, masalah utama dari hal itu bukan pada fisik, melainkan pada kurangnya komunikasi. Bila Anda terus berpura-pura menikmati sentuhan si dia di payudara, maka hal ini akan membuatnya tak lagi berusaha menstimulasi hotspot Anda yang sesungguhnya. Sampaikan saja mana bagian tubuh Anda yang ingin disentuh, atau bimbing tangan si dia ke arah zona tersebut.

Jika oversensitivitas merupakan akar masalahnya, ada cara lain untuk mengatasinya. Misalnya, mintalah suami menatap Anda, sementara Anda menstimulasi sendiri puting payudara Anda. "Pasangan bisa meletakkan tangannya di punggung tangan Anda, mengikuti gerakan Anda. Meskipun Anda tidak disentuh secara langsung, pasangan tetap akan menyentuh Anda," demikian sarannya.

Cara ini cukup menguntungkan karena Anda bisa merasakan keintiman yang luar biasa. Anda bisa merasakan kesabaran suami, pengertiannya akan kondisi Anda, kemampuannya mendengarkan keinginan Anda, dan hasratnya untuk membuat Anda senang.

Puting payudara wanita yang kurang sensitif juga bisa merupakan gejala dari masalah medis. Jika sensitivitas tidak selalu ada, maka Anda perlu berkonsultasi dengan dokter. Siapa tahu Anda akan diminta untuk melakukan pemeriksaan mamografi untuk mengetahui kelainan pada payudara wanita.

Kemenkes Tak Punya Wewenang Cabut Izin Tukang Gigi

Dinas kesehatan setempatlah yang mempunyai kewenangan itu.

Kementerian kesehatan (Kemenkes) mengaku tidak bisa menertibkan praktik tukang gigi yang menyalahi prosedur.

Dedi Kuswendar, Direktur Bina Upaya Kesehatan Dasar Direktorat Jendedal Upaya Kesehatan Dasar Kemenkes mengatakan, pihaknya tidak diizinkan untuk mencabut izin praktik tukang gigi.

"Kemenkes nggak boleh ambil tindakan," katanya dalam konferensi pers yang digelar di kantor Kemenkes, Sabtu (17/3).

Menurut Dedi, izin pencabutan praktek tukang gigi bukan menjadi kewenangan kemenkes, melainkan dinas kesehatan (dinkes) setempat.

"Kalau zaman dulu, bisa turun langsung (melakukan pencabutan izin). Sekarang tidak bisa. Pencabutan adanya di tingkat provinsi," kata Dedi.

Menurut Dedi, solusi dari praktik tukang gigi yang tidak sesuai aturan adalah dengan sosialisasi ke level masyarakat.

Ia mengatakan pihaknya sudah menurunkan tim ke lapangan untuk mensosialisasikan soal praktik tukang gigi yang tidak sesuai dengan kapasitasnya.

"Kami juga minta bantuan dari teman-teman teknisi dan PDGI (Persatuan Dokter Gigi Seluruh Indonesia) supaya bisa sampaikan info ke lapangan," kata Dedi.

Sementara itu, Ketua Umum PDGI, Zaurarini Anggraini mengatakan penertiban tukang gigi yang menyalahi aturan harus dilakukan demi memberikan jaminan kesehatan kepada masyarakat.

Namun ia mengatakan, yang lebih penting adalah memberikan eduksi kepada masyarakat terutama soal penyakit gigi dan mulut.

Dengan adanya penyuluhan soal penyakit gigi dan mulut, Zaurarini menjelaskan, masyarakat tidak perlu lagi berobat mapun mencari pengobatan yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.

"Tidak mau ke dokter gigi karena biaya berobat tinggi. Pergi ke tukang gigi dengan masalah ringan akibatnya memerlukan biaya yang lebih tinggi," imbuhnya.

Kemenkes menilai praktik tukang gigi sudah menyalahi peraturan. Tukang gigi kini didapati melakukan kegiatan yang tak sesuai dengan kemampuannya.

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No.339/1989, kewenangan tukang gigi hanyalah untuk membuat gigi tiruan lepasan dari akrilic sebagian atau penuh dan pemasangan gigi tiruan lepasan.

Namun yang terjadi, tukang gigi melakukan penambalan gigi, membuat dan memasang gigi tiruan mahkota, menggunakan obat-obatan yang berhubungan dengan tambalan gigi sementara, mencabut gigi dengan atau tanpa suntikan.